Mariam Hidayat, S.Pd
Profil
Mariam hidayat dilahirkan di Cianjur pada tanggal 26 agustus 1979,pendidikannya dimulai SDN Sukamulya Bojong picung, Mts Ponpes Modern Daarul Ihsan Sukabumi, Madrasah Aliyah Ponpes Persis Benda Tasikmalaya
Lulusan S1 UHAMKA Jakarta pada jurusan bimbingan konseling ini pada awalnya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. karena merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaan kantor, dan ada tawaran dari sebuah sekolah yang mengajaknya untuk bergabung, akhirnya bu guru BK ini merasa tertangtang dan memutuskan untuk beralih profesi menjadi guru BK. Setelah menjalani profesi sebagai guru ia merasa lebih enjoy dan mampu mendalami profesi barunya. Sebagai bukti keseriusannya menjadi tenaga pendidik ia menimba ilmu lagi dengan melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) jurusan Bimbingan Konseling.
Ditengah kepadatan rutinitas sekolah dan kampus. Ibu guru ini tidak melupakan ke empat buah hatinya. Namun walaupun dari keempat buah hatinya itu masih ada yang balita. Hal itu tidak menghambat dan menyurutkan langkahnya dalam menjalani profesi dan menimba ilmu, karena menurut prinsip hidupnya “semangat dan terus lebih baik” menjadi bekal dalam perjalanan meniti karirnya dengan tidak melupakan keluarga.
Mariam hidayat dilahirkan di Cianjur pada tanggal 26 agustus 1979,pendidikannya dimulai SDN Sukamulya Bojong picung, Mts Ponpes Modern Daarul Ihsan Sukabumi, Madrasah Aliyah Ponpes Persis Benda Tasikmalaya
Lulusan S1 UHAMKA Jakarta pada jurusan bimbingan konseling ini pada awalnya bekerja di sebuah perusahaan swasta di Jakarta. karena merasa jenuh dengan rutinitas pekerjaan kantor, dan ada tawaran dari sebuah sekolah yang mengajaknya untuk bergabung, akhirnya bu guru BK ini merasa tertangtang dan memutuskan untuk beralih profesi menjadi guru BK. Setelah menjalani profesi sebagai guru ia merasa lebih enjoy dan mampu mendalami profesi barunya. Sebagai bukti keseriusannya menjadi tenaga pendidik ia menimba ilmu lagi dengan melanjutkan pendidikan S2 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) jurusan Bimbingan Konseling.
Ditengah kepadatan rutinitas sekolah dan kampus. Ibu guru ini tidak melupakan ke empat buah hatinya. Namun walaupun dari keempat buah hatinya itu masih ada yang balita. Hal itu tidak menghambat dan menyurutkan langkahnya dalam menjalani profesi dan menimba ilmu, karena menurut prinsip hidupnya “semangat dan terus lebih baik” menjadi bekal dalam perjalanan meniti karirnya dengan tidak melupakan keluarga.
Comments
Post a Comment